Rapat Pleno anggota Koni Lumajang di tahun 2021 baru kali ini dilaksanakan di bulan puasa Ramadhan. Semula rapat anggota direncanakan tiap triwulan karena situasi yang tidak memungkinkan Pandemi maka baru terlaksana hari ini ( 4/5/2021). Rapat anggota Koni Lumajang yang di Pimpin oleh Ketum Koni H. Ngateman, SH rapat hal yang pertama kali dibahas adalah reshafel organisasi Koni Lumajang periode periode 2019-2023 karena mereka kebanyakan dari pekerja kantoran baik pendidik, pegawai pemerintah maupun pegawai swasta, dikarenakan kesibukan masing-masing maka perlu penyegaran dan perlu dilaksanakan perubahan demi kelancaran organisasi di Koni Lumajang.
Disamping itu ketum juga membahas Puslatkab sebagai persiapan PORPROV 2022 yang mana 12 cabor akan ditempatkan di kabupaten Lumajang. Bahkan ada tiga cabor juga meminta dilaksanakan di Lumajang. Tentu saja Kabupaten Lumajang mulai sekarang sudah start demi terselenggarakanya Porprov 2022 nanti untuk sukses baik sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses pelaporan keuangan. Ketum bangga dengan banyaknya cabor yang meminta diselenggarakan di Kabupaten Lumajang entah ada apanya di Lumajang ini yang jelas itu merupakan nilai tambah bagi kita, ujarnya.
Untuk program Koni tahun 2021 tetap melaksanakan Puslatkab yang berkesinambungan bagi atlet dan pelatih dengan kategori atlet prioritas utama sebanyak 10 cabor yang di mulai sejak april sampai dengan pelaksanaan PORPROV dan Puslatkab atlet madya yang dimulai bulan Agustus 2021 sampai pelaksanaan PORPROV. Koni berharap penjaringan atlet dengan kuota kisaran 330 – 400 atlet untuk masuk Puslatkab, tetapi kenyataan di lapangan menurut Ngateman jauh dari yang kita harapkan, melalui Tim Uji Puslatkab yang sudah terbentuk banyak atlet kita yang belum layak untuk di masukkan pemusatan latihan. Hal ini adalah SDM kita yang masih belum mampu untuk menambah nilai lebih dalam managemen dan ini menjadi perhatian serius bagi kita semua untuk solusi pemecahan masalah kedepannya. Sebagai Tuan rumah target masuk 10 besar itu wajar. Dan kita juga tau diri potensi 4 daerah di Jawa Timur yang susah untuk di geser seperti Surabaya, Malang, Sidoarjo dan Kediri. Dari segi fasilitas dan sarana prasarana olahraga kita kalah apalagi dengan SDM kita jauh, hanya ada satu kekuatan yaitu Semangat. Apapun fasilitas memadai SDM yang unggul tetapi atletnya sendiri kurang greget ya sama saja urai Ketum Koni mengakhiri sambutannya. (dispora-lmj/Ns).