Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lumajang, melalui bidang kepemudaan terus menerus berupaya untuk selalu mencari, menelusuri dan memonitoring potensi yang dimiliki para pemuda melalui kecamatan-kecamatan se kabupaten Lumajang. Untuk mencari pemuda pemudi produktif usia 16 – 30 tahun di berbagai jenjang bidang dan karir yang mereka tekuni baik kewirausahaan maupun bidang seni budaya, pendidikan dan sebagainya untuk dikembangkan, disalurkan yang dapat memberikan kemanfaatan baik bagi pelakunya maupun bagi masyarakat luas pada umumnya. Dengan adanya penyebaran covid-19 tahun 2020 ini ada beberapa kegiatan yang semestinya dilaksanakan di bidang kepemudaan, harus ditunda bahkan ditiadakan karena pertimbangan berbagai hal yang menyangkut kesehatan dan keselamatan bersama karena pandemi ini.
Dengan tetap mematuhi anjuran pemerintah berbagai terobosan dilakukan Dispora dengan cara terjun langsung ke lapangan. Untuk tahun ini ada 8 kecamatan yang dikunjungi yaitu kec.Lumajang, Klakah, Randuagung, Sumbersuko, Tekung, Jatiroto, Pronojiwo dan Senduro. Hal ini ada beberapa kemungkinan dari kecamatan seperti usia yang tidak memenuhi syarat yang ditentukan/terlalu tua, kendala lain dari kecamatan ialah minimnya tingkat kreatifitas anak muda karena kegandrungan internet dan dunia maya, hal ini disampaikan oleh staf kecamatan Klakah yang turut mendampingi tim dari Dispora Lumajang. Kunjungan pertama di kecamatan Klakah ( 16/9/’20) ada 6 titik tinjau lapangan yang dikunjungi Tim Dispora Kabupaten Lumajang hanya ada 3 yang memenuhi kriteria dan persyaratan. Kasi Pengembangan Pemuda Eko Yuli Susilowati beserta Kasi Pemberdayaan Pemuda Nanang Muh Abduh Wijaya yang juga ikut serta dalam monitoring tersebut. Diantaranya ada usaha peternakan ayam potong yang dilakukan pemuda Hendrik dari desa Karang tengah tegal ciut. Hendrik ini mengembangkan usaha ayam potong sejak 2018 dengan usaha ayam satu kandang berisi 4.000 ribu ekor ayam,bisa meraup keuntungan setiap kali panen 6 – 8 ton. Ada juga kerajinan batik yang di desa sumber wringin yang di gagas oleh ibu Watini yang mana batik tersebut dijadikan batik khas kecamatan Klakah dengan nama Batik “Canting Lemongan". Ada satu lagi dari bidang seni tari yang di gagas oleh oleh Bilal Arifin dari desa Kudus Klakah. Kesenian tari ini melibatkan pelajar dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah lanjutan atas. Dengan jumlah penari sekitar 50 orang yang mereka bina. Kegiatan monitoring bidang kepemudaan ini tidak lain untuk kesiapan data penting bidang pemuda produktif di kabupaten Lumajang untuk tahun yang akan datang. Bila ada permintaan data peserta pemuda pelopor maupun pemuda wirausaha di tingkat Provinsi Jawa Timur kita sudah siap dan data sudah ada, ungkap kasi Pengembangan Pemuda Bu Susi. (dispora-lmj/ns).